Bagiku, traveling itu seperti bernafas.
Kalau tak menjelajah dalam tempo yang cukup lama, rasanya
menyesakkan. Berjalan: menjelajah dunia, bertemu orang-orang baru,
menjalin persahabatan dengan banyak suku bangsa, menikmati
keberagaman budaya, menyicip kuliner yang berbeda-beda, itulah mozaik
yang menyusun kisah hidupku. Tapi lebih dari sekadar memperluas jejak
kaki di luar sana, traveling adalah momen saat aku bisa menggali
lebih lagi ke dalam diri sendiri. Saat harus menghadapi masalah,
harus membuat keputusan sulit, saat tak ada orang yang dapat
membantu, di situlah momen aku semakin mengenal siapa aku.