Seperti dugaan, setelah aku publish tulisan pertama tentang Danau Toba, langsung ada yang berkomentar miring tentang kondisi danau kebanggaan Sumatera Utara itu. Ya, tentang betapa banyak kotoran di sekitar danau tekto-vulkanik itu. Mungkin orang yang bersangkutan sudah berpengalaman menginjak kotoran di sekitar wilayah Danau Toba. Dan aku yakin, dia tak sendiri. Pasti ada korban-korban lain di luar sana yang juga merasakan pengalaman buruk yang sama. Sebagai orang Sumatera Utara, pasti kejadian ini sangat tidak membanggakan. Dan bukan rahasia lagi kalau tabiat orang Indonesia itu mirip, dari Merauke sampai ke Sabang. Kita selalu abai pada lingkungan dan hanya ingin mengeksplorasinya tanpa melakukan perawatan. Itulah yang terjadi pada kota Parapat dalam beberapa tahun ini, tak terawat.
Tentang Blog Ini
Blog ini adalah rangkuman perjalanan saya ke berbagai tempat di Indonesia dan di luar negeri.
Sabtu, 15 Maret 2014
Jumat, 07 Maret 2014
DANAU TOBA: Yang Dikenal, Yang Diingat, Yang Dilupakan, Dan Yang Masih Tersembunyi-Part I
Beberapa waktu yang lalu, seorang teman mengundang sebagai nara sumber talkshow ke stasiun tv tempat dia bekerja. Temanya adalah tentang traveling. Pertanyaan pertama yang diajukan padaku adalah sejak kapan mulai menyukai traveling. Lalu jawaban meluncur dari memori masa lalu, saat masih kanak-kanak, aku sudah diajak oleh ibu serta rombongan sekolahnya ikut serta ke Danau Toba. Masih teringat Danau Toba pada era 1980-an akhir. Indah dan sejuk.
Beranjak besar dan dewasa, pemahamanku tentang Danau Toba, mulai berubah. Terlalu ramai, sampah di mana-mana, dan kalau beli mangga di Parapat, sering ditipu. Pengalaman ini sepertinya pernah dirasakan hampir semua orang yang berkunjung ke Danau Toba. Lama-lama, Danau Toba-pun lekang dari ingatan karena hal-hal tak mengenakkan itu.
Langganan:
Postingan (Atom)