Tentang Blog Ini

Blog ini adalah rangkuman perjalanan saya ke berbagai tempat di Indonesia dan di luar negeri.

Minggu, 14 Juli 2013

Ambon Part IV (Wisata Kuliner)

Jalan-jalan tanpa makan-makan? Pastilah kurang afdol. Ambon punya ciri khas makanan yang cukup unik. Yang paling khas, pastilah papeda. Papeda adalah makanan berbahan dasar tepung sagu. Sagu sendiri adalah bahan makanan yang cukup banyak ditemui di berbagai wilayah di Ambon. Waktu saya ke Pantai Natsepa, saya sempat melihat orang-orang sedang memanen sagu. Sayangnya, kami tak menemukan lokasi pengolahan sagu di dekat daerah situ.
Pohon sagu, diolah menjadi papeda dan beberapa makanan khas Ambon lainnya

Selain menjadi papeda, sagu juga diolah menjadi beberapa penganan lainnya. Beberapa penganan tersebut, sayangnya tak terlalu cocok untuk lidah orang Medan karena terlalu keras dan cita rasanya yang terlalu asing.

Di hari pertama di Ambon, saya mendapat pengalaman pertama mengkonsumsi papeda yang terkenal itu. Sayang, saya harus bilang, saya enggak akan makan papeda lagi. Papeda itu tidak punya rasa, karena hanya diolah dari tepung sagu dan air. Bentuknya, persis seperti lem kanji, dan saya rasa, lem kanji pun rasanya seperti papeda, hehehe...


Makan papeda-pun butuh keahlian khusus. Pertama, dengan menggunakan dua buah garpu, papeda digulung-gulung. Setelah itu, gulungan itu dihisap, dah hap! langsung ditelan. Agak geli-geli gitu deh.

Cara memakan papeda
Karena saya tak suka dengan papeda, maka untuk makan, siang itu saya memilih keladi sebagai sumber karbohidrat. Untuk protein, kuliner Ambon memberikan pilihan ikan yang cukup variatif. Tapi, hari itu, saya memilih ikan merah bakar dengan colo-colo (cocolan sambal) dan kohu-kohu (sejenis urap).
Ikan bakar merah, kohu-kohu, dan keladi rebus

Untuk minuman, saya pesan yang segar-segar: es teh manis atau teh manis dingin / mandi. Tapi, di Ambon, minuman sederhana itu punya nama berbeda lho: teh gula es. Hahaha.., memang Indonesia itu unik dan kaya ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar