My Traveling Indonesia
Tentang Blog Ini
Blog ini adalah rangkuman perjalanan saya ke berbagai tempat di Indonesia dan di luar negeri.
Minggu, 14 Desember 2014
Rabu, 02 Juli 2014
Ke Timur Indonesia: Perjalanan Impian yang Hampir Kandas
Bagiku, traveling itu seperti bernafas.
Kalau tak menjelajah dalam tempo yang cukup lama, rasanya
menyesakkan. Berjalan: menjelajah dunia, bertemu orang-orang baru,
menjalin persahabatan dengan banyak suku bangsa, menikmati
keberagaman budaya, menyicip kuliner yang berbeda-beda, itulah mozaik
yang menyusun kisah hidupku. Tapi lebih dari sekadar memperluas jejak
kaki di luar sana, traveling adalah momen saat aku bisa menggali
lebih lagi ke dalam diri sendiri. Saat harus menghadapi masalah,
harus membuat keputusan sulit, saat tak ada orang yang dapat
membantu, di situlah momen aku semakin mengenal siapa aku.
Sabtu, 15 Maret 2014
DANAU TOBA: Yang Dikenal, Yang Diingat, Yang Dilupakan, Dan Yang Masih Tersembunyi-Part II
Seperti dugaan, setelah aku publish tulisan pertama tentang Danau Toba, langsung ada yang berkomentar miring tentang kondisi danau kebanggaan Sumatera Utara itu. Ya, tentang betapa banyak kotoran di sekitar danau tekto-vulkanik itu. Mungkin orang yang bersangkutan sudah berpengalaman menginjak kotoran di sekitar wilayah Danau Toba. Dan aku yakin, dia tak sendiri. Pasti ada korban-korban lain di luar sana yang juga merasakan pengalaman buruk yang sama. Sebagai orang Sumatera Utara, pasti kejadian ini sangat tidak membanggakan. Dan bukan rahasia lagi kalau tabiat orang Indonesia itu mirip, dari Merauke sampai ke Sabang. Kita selalu abai pada lingkungan dan hanya ingin mengeksplorasinya tanpa melakukan perawatan. Itulah yang terjadi pada kota Parapat dalam beberapa tahun ini, tak terawat.
Jumat, 07 Maret 2014
DANAU TOBA: Yang Dikenal, Yang Diingat, Yang Dilupakan, Dan Yang Masih Tersembunyi-Part I
Beberapa waktu yang lalu, seorang teman mengundang sebagai nara sumber talkshow ke stasiun tv tempat dia bekerja. Temanya adalah tentang traveling. Pertanyaan pertama yang diajukan padaku adalah sejak kapan mulai menyukai traveling. Lalu jawaban meluncur dari memori masa lalu, saat masih kanak-kanak, aku sudah diajak oleh ibu serta rombongan sekolahnya ikut serta ke Danau Toba. Masih teringat Danau Toba pada era 1980-an akhir. Indah dan sejuk.
Beranjak besar dan dewasa, pemahamanku tentang Danau Toba, mulai berubah. Terlalu ramai, sampah di mana-mana, dan kalau beli mangga di Parapat, sering ditipu. Pengalaman ini sepertinya pernah dirasakan hampir semua orang yang berkunjung ke Danau Toba. Lama-lama, Danau Toba-pun lekang dari ingatan karena hal-hal tak mengenakkan itu.
Minggu, 16 Februari 2014
BANGKOK PART II, PERJALANAN PENUH REKOR
Hal yang paling aku ingat tentang perjalanan di Bangkok adalah
penghematan luar biasa yang kami lakukan di sana. Sebenarnya,
pengalaman ini sama sekali bukan untuk ditiru. Tapi, kalau ada yang
ingin uji nyali, boleh-boleh saja mencoba, tapi kami tak bertanggung
jawab terhadap resiko-resikonya lho...
BANGKOK PART I, WISATA DEMONSTRASI
Kota Bangkok bagi
para traveler mungkin sebuah destinasi yang biasa-biasa saja.
Letaknya cukup dekat, terutama dari Medan, hanya sekitar dua jam
perjalanan udara, bahkan tidak ada perbedaan waktu antara Bangkok dan
Medan. Perjalananku bersama Eka, juga sebenarnya tidak ada yang unik.
Kami booking tiket pesawat
hampir sekitar setahun sebelumnya dan melakukan perjalanan pada 7
Januari 2014 silam. Hanya 5 hari saja, jadi terbilang cukup singkat.
Satu-satunya hal yang membuat deg-degan adalah situasi politik di
kota Bangkok menjelang keberangkatan kami. Untunglah, kami punya
teman di Bangkok, seorang pekerja media, yang sangat informatif.
Berhubung kami di Bangkok hanya dari tanggal 7 sampai 11 Januari,
kata Mike, teman kami itu, suasana masih cukup aman. Tetapi
setelahnya, bisa berbahaya karena pada 13 Januari para demonstran
anti-pemerintah akan melumpuhkan kota Bangkok.
Senin, 15 Juli 2013
Ambon Part V / habis (Transportasi Air yang Anti-macet)
Kota Ambon itu berada di pulau yang bentuknya seperti anak bebek yang lagi berenang. Sebagian wilayahnya, ada di bagian badan, sebagian lagi ada di bagian sayap, dan sebagian lagi ada di bagian kepala. Dan antara badan dan sayapnya, dipisahkan oleh Selat Ambon yang langsung terhubung dengan Laut Banda. Jadi, karena kondisi yang demikian, perjalanan dari satu tempat yang berada di utara pulau ke tempat yang ada di selatan, lebih cepat dan hemat dengan menggunakan moda transportasi air.
Peta Ambon (di-download dari mesin pencari google) |
Langganan:
Postingan (Atom)